Ilmu Pengetahuan Tentang Cinta, Darimana, Apa, dan Bagaimana Cinta Bekerja, Serta Rahasia Tentang Cinta Sejati ( Part 1 of 2 )

owner 9:33 PM

Ilmu Pengetahuan Tentang Cinta,
Darimana, Apa, dan Bagaimana Cinta Bekerja,
Serta Rahasia Tentang Cinta Sejati ( 1 / 2 )

love

Tulisan ini terinspirasi dari kesadaran saya akan setiap maha karya
kreatifitas manusia di dunia, dari mulai lagu, mitos dan dongeng, hingga
berbagai kreasi lukisan, pahatan serta arsitektur
Apabila kita perhatikan bagaimana nyaris setiap karya tersebut terinspirasi dari
ataupun bertemakan elemen romansa. Contoh yang paling mudah
ditemukan adalah dalam dunia musik yang sepertinya tidak pernah
kehabisan stok lagu-lagu tentang cinta.

Kenapa ya ?, Dan ternyata ketika saya search, dengan tepatnya
ketemulah jawabannya di artikel ini: Kreatifitas Cinta.
Dalam artikel tersebut menyebutkan, berdasarkan penelitian seorang
psikolog, Jens Forster, dari University of Amsterdam yang berjudul Why
Love Has Wings and Sex Has Not, maka dapat disimpulkan “cinta itu
membuat kita cenderung berpikir lebih besar dan kreatif”.
Wow !, sebegitu hebatkah cinta itu..?!

Yup, selain itu cinta bagi saya adalah komponen yang membuat dunia ini
hidup, tanpa cinta kita semua mungkin tidak pernah ada didunia ini.
Konon manusia pertama didunia, Adam dan Hawa saling mencintai satu
sama lain sehingga bisa memunculkan keturunan hingga akhirnya kita
bisa terlahir disini. Tentu karena cinta jualah orangtua kita beserta
seluruh orangtua dari orangtuanya kita dst. akhirnya mampu
membesarkan kita semua sehingga kita semua bisa merasakan indahnya
cinta juga. Maka sudah saatnyalah bagi kita untuk berterima kasih
kepada sang pahlawan kita, - cinta. Dengan jalan mensyukurinya, yakni
berupa menebarkan cinta itu ke dalam setiap perbuatan yang kita
lakukan.

Selain daripada itu karena hal-hal tersebut pulalah timbul pertanyaan
dibenak diri saya, “Lantas sebenarnya ada apa sih dengan cinta ?”.
Melalui tulisan sederhana inilah akhirnya saya bermaksud untuk berbagi
dengan Anda semua sedikit tentang perihal cinta yang telah saya
ketahui.
Selamat menyimak...

Darimanakah Cinta Itu Berasal ?

Jika Anda menanyakan darimana cinta itu berasal tentu bisa dijawab
dengan jawaban cinta itu berasal dari takdir Tuhan. Jawaban tersebut
memang benar tetapi tidak memuaskan. :)

Secara ilmiah ini memang agak membingungkan, akan tetapi ilmu
pengetahuan mengatakan, jawabanya adalah jatuh cinta itu berasal dari
hidung lalu turun ke hati. Loh !? Bukan dari mata turun ke hati toh..!!??
Ya, memang begitulah adanya. Perasaan cinta yang kita rasakan muncul
karena di dalam tubuh diproduksi beberapa zat-zat tertentu yang sedikit
membius otak dan efeknya bisa disamakan dengan efek narkoba. Salah
satu zat ini dinamakan feromon.

Istilah feromon berasal dari bahasa Yunani yaitu “phero” yang artinya
“pembawa” dan “mone” “sensasi” (feromon = pembawa sensasi). Senyawa
feromon sendiri didefinisikan sebagai suatu subtansi kimia yang berasal
dari kelenjar endokrin dan digunakan oleh mahluk hidup untuk
mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan untuk membantu
proses reproduksi. Senyawa feromon pada manusia terutama dihasilkan
oleh kelenjar endokrin pada ketiak, telinga, hidung, mulut, kulit, dan
kemaluan. Feromon aktif apabila yang bersangkutan telah akil balig.
Feromon ini bisa mempengaruhi hormon-hormon dalam tubuh manusia
lainnya (terutama otak). Contoh paling mudah adalah "bau badan". Hus
jangan salah !, lepas dari jenis bau badan menyengat hingga bikin orang
lain menjauh, setiap manusia punya bau yang khas dan menjadi ciri
dirinya. Oleh para ahli dianalogikan bahwa bau badan itu seperti "sidik
jari”. Jadi, kita masing-masing punya bau yang unik dan sangat berbeda
dengan manusia lainnya. Dengan demikian feromon yang dihasilkan
manusia, di masa depan bisa jadi salah satu identitas diri.

Sifat dari senyawa feromon sendiri tidak kasat mata, mudah menguap,
tidak dapat diukur, tetapi ada dan dapat dirasakan oleh manusia.
Senyawa feromon ini biasa dikeluarkan oleh tubuh saat sedang
berkeringat dan dapat tertahan dalam pakaian yang kita gunakan.
Feromon pada manusia merupakan sinyal kimia yang berada di udara
yang tidak bisa dideteksi melalui bau-bauan tapi hanya bisa dirasakan
oleh vomeronasalorgan (VMO) di dalam indra pencium. Sinyal feromon
ini diterima oleh VMO dan dijangkau oleh bagian otak bernama
hipotalamus. Di sinilah terjadi perubahan hormon yang menghasilkan
respons perilaku dan fisiologis. Menimbulkan rasa ketertarikan antara
dua orang berlainan jenis dengan bekerja sebagai pemicu dalam reaksireaksi
kimia. Ketika dua orang berdekatan dan bertatapan mata, maka
feromon akan tercium oleh organ tubuh manusia yang paling sensitif
yaitu VMO, organ dalam lubang hidung yang mempunyai kepekaan
ribuan kali lebih besar daripada indera penciuman. Dari disinilah terjadi
apa yang dinamakan dengan cinta. (hehe. tampaknya jadi terdengar
kurang romantis ya..)

Konon kemampuan tubuh untuk menghasilkan feromon berkurang
setelah dua sampai empat tahun. Apakah ini berarti cinta itu hanya
bersifat sementara?.
Penasaran kan ?, makanya terus baca sampai habis tulisan ini.

Apa Sih Cinta Itu ?

Ada banyak definisi tentang cinta, ada yang bilang cinta itu takdir, cinta
itu buta, cinta itu indah, cinta itu luapan emosi, cinta itu kagum atau
menyukai sesuatu, dan lain sebagainya. Pernyataan diatas tentang cinta
itu adalah benar, namun terlepas dari itu semua, ilmu pengetahuan
mengatakan bahwa cinta itu adalah proses biologis berupa reaksi kimia
didalam tubuh kita.

Cinta dipengaruhi oleh pelepasan hormon/neurotransmitter. Hormon
berasal dari bahasa Yunani “Horman” yang berarti “menggerakan”, atau
dengan kata lain hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau
antar kelompok sel. Berbeda dengan feromon yang dapat menyebar ke
luar tubuh dan hanya dapat mempengaruhi dan dikenali oleh individu
lain yang sejenis (satu spesies), hormon hanya dapat menyebar di
dalam tubuh. Saat kita mencintai seseorang maka dilepaslah hormonhormon
yang membuat tubuh kita bereaksi, merasakan berbagai
perasaan dan emosi.

Salah satu hormon yang dikeluarkan oleh tubuh itu adalah dopamin.
Dopamin ini memiliki efek selayaknya kokaine. Ketika Anda bertemu
seseorang yang Anda sukai, hormon dopamine ini bekerja dan sifatnya
addictive. Artinya mereka yang menyukai pasangannya seakan-akan
ketagihan untuk terus bertemu dengan orang yang disukainya itu.
Dalam proporsi yang tepat, dopamin menciptakan energi intens,
kegembiraan, dan fokus perhatian, dan itulah sebabnya, ketika Anda
baru jatuh cinta, Anda dapat tetap terjaga sepanjang malam, mendaki
gunung lebih cepat, dan menekan batas kemampuan Anda. Cinta
membuat Anda lebih berani menjalani risiko yang biasanya tidak Anda
ambil. (dalam dosis tinggi bisa jadi juga membuat Anda berani
melakukan resiko seperti bunuh diri.. hiih serem..).




Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Sukai , Komentari , dan Bagikan ! Terima kasih ! :) EmoticonEmoticon