Pendidikan menjadi kunci utama dalam pembangunan sumber daya manusia. Pendidikan menjadi salah satu solusi dari sekian banyak masalah dan persoalan yang dilanda bangsa. Jika pendidikan mampu menghasilkan kualitas manusia yang semakin baik, niscaya, bangsa ini akan mampu bangkit menuju sebuah peradaban yang lebih baik.
Bicara tentang kualitas pendidikan bukan hanya bicara soal sekolah, guru, dan para murid. Namun, bicara tentang sebuah kualitas pendidikan yang lebih baik menjadi tanggung jawab kita semua, orang-orang yang merasa peduli dengan nasib bangsa ini, orang-orang yang peduli dengan masa depan kualitas pendidikan di negeri ini.
Kebuntuan solusi dari berbagai masalah bangsa merupakan akumulasi dari sikap tidak peduli, acuh tak acuh dan sikap masa bodoh dari berbagai lapisan masyarakat di negeri ini. Persoalan bangsa bukan hanya menjadi tanggung jawab para pelaku pemerintahan semata. Namun, lebih dari itu, peran serta semua lapisan masyarakat sudah sepatutnya memberikan makna dan tindakan nyata dalam mengawal dan ikut serta membantu jalannya pemerintahan.
Persoalan pendidikan pun juga menghadapi hal yang serupa. Rendahnya kualitas pendidikan dan berbagai persoalan yang ada di beberapa sektor lainnya belum mampu membangkitkan kesadaran banyak orang tentang betapa pentingnya sebuah komponen yang bernama pendidikan. Hingga saat ini, masih banyak orang yang bersikap cuek, masa bodoh, dan acuh tak peduli dengan situasi pendidikan yang semakin membahayakan banyak generasi.
Tak usah jauh-jauh kita menkritisi tanggung jawab orang lain. Mari kita buka mata melihat kondisi yang ada di sekitar kita. Sudahkah masalah pendidikan yang ada bisa diantisipasi dengan kondisi riil saat ini? Apakah semua kendala dan rintangan yang dialami sudah mampu diatasi? Jika belum, ini lah saatnya kita untuk mencari solusi, duduk bersama memikirkan jalan keluar, bukan untuk saling mencaci atau saling membela diri.
Gerakan Indonesia Mengajar
Berawal dari keinginan untuk ikut serta berperan dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan bangsa itu, Anies Baswedan menggagas sebuah gerakan sosial yang diberi nama dengan Gerakan Indonesia Mengajar. Tokoh muda yang juga Rektor Universitas Paramadina ini menggagas ide tersebut dengan banyak tokoh bangsa dan berbagai elemen swasta di negeri ini. Tujuannya tak lain hanyalah untuk ikut serta berperan dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan anak bangsa demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
Bagi Anies Baswedan, Indonesia Mengajar adalah sebuah gerakan yang ingin mengajak banyak orang di negeri ini untuk kembali meningkatkan kepedulian mereka terhadap dunia pendidikan demi masa depan bangsa. Indonesia Mengajar menekankan bahwa sudah bukan saatnya lagi bagi kita untuk hanya sekedar mengkritik, menyalahkan atau bahkan mencaci kinerja pemerintah. Namun, sudah sepatutnya kita juga ikut serta berperan membantu pemerintah untuk turun tangan menyelesaikan persoalan bangsa. Indonesia Mengajar hadir untuk mengajak kita semua untuk sedikit berperan dalam menuntaskan persoalan pendidikan yang ada. Mari berhenti mengecam kegelapan, sudah saatnya kita nyalakan lilin untuk memberi secercah cahaya penerangan.
Gerakan Indonesia Mengajar memandang bahwa kualitas pendidikan harus diperhatikan sejak tingkat paling bawah, yaitu tingkat sekolah dasar. Karena itu, fokus utama Indonesia Mengajar ialah untuk melakukan kegiatan kepengajaran dan kependidikan di level Sekolah Dasar. Indonesia Mengajar memandang bahwa dengan melakukan pembinaan dan pengajaran bagi siswa di sekolah dasar secara berkelanjutan, hal itu diharapkan mampu memberikan fondasi yang kuat bagi kelanjutan pendidikan siswa yang bersangkutan. Oleh karena itu, Indonesia Mengajar mengirimkan sarjana pilihan ke pelosok negeri, menjadi Pengajar Muda yang mengisi kekurangan guru di sekolah-sekolah yang berada di belantara nusantara.
Indonesia Mengajar merekrut sarjana-sarjana yang berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta, dari dalam dan luar negeri untuk menjadi Pengajar Muda, garda terdepan dalam pencapaian visi gerakan tersebut. Hingga saat ini, Indonesia Mengajar telah menerima belasan ribu pendaftar untuk menjadi Pengajar Muda. Namun, karena keterbatasan sumber daya, Indonesia Mengajar hanya menerima sebagian kecil dari mereka yang akan ditugaskan di berbagai daerah di pelosok bangsa. Walaupun begitu, Indonesia Mengajar meyakini bahwa belasan ribu pendaftar dan juga bahkan puluhan ribu orang lainnya di luar sana masih memiliki kepedulian dan semangat untuk ikut serta berperan meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini.
Kehadiran Indonesia Mengajar di Kabupaten Majene
Sejak diawali pemberangkatan Pengajar Muda angkatan I pada November 2010 silam, hingga saat ini Indonesia Mengajar telah hadir di 14 Kabupaten di 14 provinsi di Nusantara. Dimulai dari Aceh, ujung barat Indonesia, hingga ke Kabupaten Fakfak di Papua. Mulai dari Pulau Sangihe di utara sampai Pulau Rote Ndao, NTT di Selatan Indonesia.
Dari 14 Kabupaten dan Provinsi yang menjadi daerah tugas Pengajar Muda, salah satunya ialah Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Di kabupaten yang memiiki visi sebagai kota pendidikan ini, Indonesia Mengajar menempatkan 10 Pengajar Muda di 10 SD yang relatif jauh dari segala sarana dan prasarana pendidikan yang semestinya.
Di Kabupaten Majene, para Pengajar Muda tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Sendana, Kecamatan Tammerodo, Kecamatam Ulumanda, dan Kecamatan Malunda. Masing-masing pengajar muda tinggal bersama masyarakat setempat dan hidup sebagai bagian dari sebuah sistem sosial yang berkembang di tengah masyarakat. Pengajar Muda bukan hanya semata menjadi guru bagi siswa-siswa di sekolah, namun juga menjadi bagian dari kehidupan masyarakat lokal, belajar nilai dan norma yang berkembang di tengah kehidupan di mana Pengajar Muda ditempatkan.
Hingga awal tahun 2012 ini, Indonesia Mengajar sudah memasuki tahun kedua keberadaanya di Provinsi Sulawesi Barat. Sejak pertama kali hadir dengan 10 orang Pengajar Muda angkatan pertama, Indonesia Mengajar telah berupaya berbuat sesuatu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Sulawesi Barat, khususnya di Kabupaten Majene. Walaupun Pengajar Muda memiliki tanggung jawab utama pada SD yang telah ditentukan, namun bukan berarti Indonesia Mengajar tidak bisa memberi inspirasi dan manfaat bagi pihak lain. Hingga saat ini, Pengajar Muda sering melakukan diskusi dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk sama-sama menyatukan visi guna masa depan anak bangsa.
Saatnya bersinergi!
Apalah daya jika tangan tak kuasa berbuat banyak. Manusia tentu memiliki kekurangan, namun jika satu kekurangan diisi dengan kelebihan orang lain, niscaya sebuah rintangan akan bisa dihadapi bersama. Bukankah kita meyakini akan keberadaan falsafah, “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” ? Karena itu, bukan suatu persoalan jika kita bisa bersatu, bekerjasama, dan saling mendukung untuk menyelesaikan berbagai masalah bangsa.
Begitupula dalam hal masalah pendidikan. Kita menyadari bahwa masih banyak problem pendidikan yang kita hadapi di Provinsi Sulawesi Barat ini, maupun di Kabupaten Mejene sendiri. Kekurangan guru, akses pendidikan yang belum lancar, kekurangan sarana dan prasarana penunjang, dan masih banyak masalah pendidikan lainnya. Karena itu, kita semua –siapa saja- yang merasa peduli dengan nasib anak bangsa, sudah saatnya untuk bangkit dan turun tangan dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan di daerah kita ini.
Sudah bukan masanya lagi kita sibuk mencari siapa yang salah. Sudah bukan waktunya lagi kita sibuk saling membantah. Memang ketersediaan pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah sebagai penyelenggara negara. Namun, secara moral, masing-masing kita memiliki tanggungjawab yang besar untuk menentukan nasib dan masa depan generasi penerus bangsa.
Indonesia Mengajar datang bukanlah layaknya dewa yang mampu menyelesaikan segala masalah pendidikan yang ada di daerah ini. Indonesia Mengajar bukanlah sebuah lembaga yang super power sehingga mampu bekerja sendiri demi pendidikan anak negeri. Akan tetapi, Indonesia Mengajar hanyalah sebuah bagian kecil yang ikut serta membantu masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil di pelosok negeri. Jika bukan masyarakat dan pemerintah sendiri yang mau meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Sulawesi Barat khususnya di Kabupaten Majene ini, maka Indonesia Mengajar pun tidak akan bisa berbuat banyak.
Indonesia Mengajar hanyalah katalisator, pemicu semangat dan inspirasi bagi segala elemen yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Indonesia Mengajar datang ke pelosok negeri untuk membantu masyarakat demi masa depan anak bangsa. Karena itu, sudah sepatutnya masyarakat Provinsi Sulawesi Barat, khususnya Kabupaten Majene, meningkatkan kepedulian terhadap dunia pendidikan yang ada di sekitar kita. Masih banyak masalah yang butuh campur tangan kita untuk dicarikan solusi. Masih banyak persoalan pendidikan yang butuh perhatian kita. Niscaya, jika semua elemen dan pemangku kepentingan peduli dan bersinergi, beragam pesoalan pendidikan di daerah kita ini akan bisa diatasi. Semoga!
Tulisan ini dimuat di harian Radar Sulbar, Edisi Rabu 18 Januari 2012indonesiamengajar.org
Sukai , Komentari , dan Bagikan ! Terima kasih ! :) EmoticonEmoticon