‘Loe jual gue beli’ bukanlah sekedar istilah bagi orang asli Betawi. Bagi orang asli Betawi, kalimat ‘loe jual gue beli’ adalah sebuah prinsip yang mereka pegang hingga akhir hayat mereka.
‘Loe jual gue beli’ merupakan suatu prinsip yang dipegang orang Betawi yang menunjukkan bahwa mereka selalu merespon apapun dari orang lain. Jika dia menjual, saya pasti beli; jika dia bertanya, saya pasti menjawab; dan sebagainya. Dua contoh tersebut menggambar suatu hal yang baik bukan? Tapi, manusia yang memiliki tipe yang beragam dan penalaran yang bermacam-macam, membuat prinsip yang dipegang orang Betawi itu menjadi melenceng, sekalipun berdasarkan logika tetap terhitung sesuai dengan prinsip. Contoh : dia memukul, saya pasti memukul; dia mencaci, saya pasti mengolok; dan sebagainya.
Menurut keterangan yang saya peroleh dari buku Peta Konflik Jakarta prinsip tersebut merupakan suatu sebab, kenapa di Jakarta amat banyak tauran antar etnis, ras, suku, agama, pekerjaan, daerah, hingga pelajar. Prinsip tersebut memang menggambarkan seorang yang berani bila dilihat dari cara pandang para preman. Ketika ditonjok, pasti membalas. Namun, pengkajian terhadap prinsip tersebut harus dilakukan agar setidaknya tidak membuat orang awam menyatakan bahwa prinsip tersebut adalah suatu prinsip yang salah. Dan, agar mengurangi kerusuhan yang ada di Jakarta bila memang ada yang sadar.
Prinsip ‘loe jual gue beli’ adalah suatu prinsip yang benar. Mengapa? Karena prinsip ini menunjukkan respon baik yang dilakukan oleh orang yang bersangkutan, sehingga tidak terkesan tidak acuh, angkuh, sombong, dan sebagainya. Namun bila ditonjok dan balas menonjok, apa itu benar?
Ditonjok balas menonjok adalah salah karena itu tidak sesuai dengan prinsip tersebut. Pada prinsip tersebut kita lihat, bahwa jika dijual maka akan dibeli, maka hal itu menunjukkan dua sisi yang saling untung. Maka contoh yang tepat untuk prinsip tersebut adalah kamu sayang, aku cinta; kamu minta, aku kasih; dan sebagainya yang saling menguntungkan. Bukan ditonjok malah balas menonjok.
Itulah yang dimaksud oleh prinsip ‘loe jual gue beli’. Bukan suatu respon apapun, melainkan respon kebaikan. Maka, jika si orang sudah memahami benar prinsip tersebut, ia tidak akan membalas pukul bila terpukul, karena akan saling merugikan. Melainkan, akan menasihati atau memperingati, sehingga saling menguntungkan.
Sumber: satriawinarah.wordpress.com
Sukai , Komentari , dan Bagikan ! Terima kasih ! :) EmoticonEmoticon